Tips Diversifikasi Investasi Untuk Pemula Untuk Meminimalkan Resiko

Dalam berinvestasi, Anda dapat meminimalkan resiko dengan diversifikasi investasi Anda. Apakah Anda pernah mendengar pepatah “Jangan menaruh telur Anda dalam satu keranjang.” Secara harfiah, pepatah ini berarti jangan menaruh semua telur Anda di keranjang yang sama.

Jadi, setiap kali salah satu keranjang jatuh dan telur di dalamnya pecah, Anda masih memiliki beberapa telur di keranjang lainnya. Sama halnya ketika kita berinvestasi, sebaiknya Anda tidak menginvestasikan seluruh uang Anda pada satu produk investasi agar portofolio Anda tidak bergantung pada satu produk investasi saja.

Anda juga bisa menggunakan investasi jenis Peer to peer lending di Indonesia yang merupakan fitur untuk memberikan pinjaman secara otomatis yang bertujuan untuk memudahkan pemberi pinjaman tanpa harus menghabiskan waktu mencari peluang pinjaman yang sesuai dengan preferensi mereka.

Setiap orang memiliki strategi diversifikasi investasi yang berbeda-beda karena harus sesuai dengan kebutuhan dan tujuan investasi. Nah, sebelum Anda mulai melakukan diversifikasi portofolio investasi, simak dulu tips diversifikasi investasi berikut ini.

Apa Saja Tips Diversifikasi Investasi untuk Pemula?

  1. Mengenal Profil Resiko Investasi

Profil resiko merupakan gambaran diri kita ketika harus menghadapi resiko berinvestasi. Umumnya, pemula investasi tidak memahami hal ini. Seringkali, mereka mengharapkan pengembalian yang tinggi, tetapi juga tidak dapat mentolerir risiko tinggi.

Namun, prinsip dasar berinvestasi adalah “semakin tinggi pengembalian atau keuntungan, semakin besar resikonya. Semakin besar pengembaliannya, semakin tinggi resikonya. Secara umum profil resiko dibagi menjadi tiga kategori, yaitu konservatif (toleransi resiko rendah), sedang (toleransi resiko sedang), dan agresif (toleransi resiko tinggi).

Identifikasi profil resiko Anda dapat dilakukan ketika Anda mulai berinvestasi atau ketika Anda memutuskan untuk mendiversifikasi investasi Anda. Misalnya, profil resiko investasi Anda konservatif, artinya toleransi Anda terhadap resiko investasi cukup rendah.

Nah, diversifikasi investasi bisa dilakukan dengan meningkatkan porsi investasi pada produk investasi beresiko rendah seperti reksa dana pasar uang atau Surat Berharga Negara (SBN).

  1. Sesuaikan Tujuan Investasi dan Jangka Waktu

Selain mengenali profil resiko Anda, Anda dapat menyesuaikan diversifikasi investasi Anda dengan tujuan investasi yang direncanakan. Misalnya, jangka waktu Anda berinvestasi untuk mencapai tujuan keuangan yang masih cukup panjang dan Anda adalah seorang risk taker yang mengharapkan imbal hasil yang tinggi.

Anda dapat meningkatkan porsi investasi Anda pada produk reksa dana saham. Meski begitu, jangan lupa juga untuk menyiapkan dana darurat dengan menginvestasikan uang Anda pada produk investasi yang beresiko rendah agar mudah dicairkan.

  1. Tentukan Alokasi Kebutuhan untuk Setiap Tujuan Keuangan

Setelah memahami profil resiko dan menetapkan tujuan investasi, Anda dapat menentukan target dana yang ingin dicapai dan tenggat waktu pencapaiannya. Setelah menentukan target dana dan waktu, Anda bisa lebih mudah mengatur alokasi diversifikasi investasi Anda. Misalnya, Anda dapat merujuk ke contoh berikut.

Berdasarkan target investasi, Anda dapat melakukan diversifikasi investasi. Anda dapat menempatkan porsi yang lebih besar dari investasi Anda pada tujuan jangka pendek terlebih dahulu, sambil tetap berinvestasi secara teratur pada produk lain.

Misalnya, Anda bisa mengalokasikan biaya penggantian ponsel ke produk reksa dana pasar uang karena produk ini cocok untuk tujuan jangka pendek (1-2 tahun). Sedangkan biaya perkawinan merupakan produk reksa dana pendapatan tetap, karena produk ini cocok untuk investasi jangka menengah (2-5 tahun).

Anda juga bisa mengalokasikan sebagian danamu untuk menabung mahar pernikahan melalui koleksi kartu emas digital di tamanduit, setiap bulannya mulai dari 0,1 gram. Saat sudah mencapai target gramatikal, bisa langsung print.

Jika Anda sedang mempersiapkan biaya sekolah anak Anda, Anda bisa mengalokasikannya ke reksa dana saham atau reksa dana indeks saham yang cocok untuk tujuan jangka panjang (>5 tahun).

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*