Terdeteksi di 5 Provinsi Indonesia Kasus Mutasi Virus Corona B117 Kembali Ditemukan

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyatakan, empat mutasi baru virus corona B117 kembali ditemukan. Ini diluar dua kasus yang sebelumnya ditemukan di Karawang, Jawa Barat. "Hasil kerja lab Kemenkes dengan Kemenristek, BRIN menemukan 4 lagi terkonfirmasi di Palembang, Sumatera Selatan pada 11 Januari."

U juga di Kalimantan Selatan 6 Januari, 1 juga di Balikpapan, Kalimantan Timur dari 12 Februari. Ke empat di Medan, Sumatera Utara 28 Januari," kata Budi Gunadi. Dengan demikian, mutasi virus corona B117 yang masuk ke Indonesia kini bertambah menjadi enam kasus. Enam kasus tersebut, tersebar di lima provinsi yang ada di Indonesia, yaitu:

Kasus di Karawang. Kasus di Palembang. Kasus di Kalimantan Selatan.

Kasus di Balikpapan. Kasus di Meda. Namun Menkes tegaskan bahwa warga yang terdeteksi positif virus corona B117 kini telah dinyatakan sembuh.

Saat ini pihak Kemenkes masih terus melakukan pelacakan terhadap orang orang yang sempat kontak langsung dengan pasien positif tersebut. Selain itu, pemerintah daerah yang wilayahnya terdeteksi virus corona B117 juga diimbau untuk melakukan langkah kewaspadaan. Varian ini pertama kali ditemukan di Kent pada September 2020 dan dikaitkan dengan lonjakan kasus di Inggris.

Varian ini sekarang menjadi strain dominan di Inggris dan telah menyebar ke lebih dari 70 negara. Studi terbaru menunjukkan kemungkinan bahwa varian Covid 19 Inggris (B117) dikaitkan dengan kemungkinan rawat inap dan kematian yang lebih tinggi daripada jenis aslinya. Lebih banyak penelitian sedang dilakukan untuk lebih memahami risiko varian ini.

Penting juga untuk diingat bahwa keseluruhan risiko kematian akibat Covid 19 masih rendah. Hasil awal dari studi laboratorium menunjukkan bahwa vaksin Pfizer / BioNTech menawarkan tingkat perlindungan yang baik terhadap mutasi yang ditemukan pada varian Inggris (B.1.1.7). Sementara penelitian lebih lanjut sedang berlangsung, kemungkinan vaksin masih akan membantu melindungi terhadap jenis ini.

Sebuah studi tentang vaksin Oxford / AstraZeneca menunjukkan bahwa vaksin ini menawarkan perlindungan yang baik terhadap virus corona varian Inggris (B.1.1.7). Studi menunjukkan bahwa vaksin ini menawarkan efektivitas 75% melawan strain Inggris, dibandingkan dengan 84% melawan strain awal. Angka itu jauh di atas tingkat perlindungan minimum 50% yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.

Diketahui sebelumnya, mutasi baru virus corona B117 pertama ditemukan di Inggris pada 20 September 2020. Hingga saat ini, virus corona B117 tersebut sudah tersebar di 94 Negara di dunia. Sejumlah negara pun telah melaporkan kasus varian baru Corona B117, di antaranya:

Amerika Serikat. Denmark. Australia.

Turki. Malaysia. Selandia Baru.

Singapura. Dikutip dari laman Prevention , pada laporan bulan Januari, para peneliti dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperingatkan bahwa B117 dapat menjadi jenis virus SARS CoV 2 yang dominan. Sementara, laporan dari Inggris sebagai tempat pertama ditemukan mutasi baru ini, disampaikan ada kemungkinan bahwa infeksi B117 dapat peningkatan risiko kematian lebih jika dibandingkan dengan jenis virus lainnya.

“Datanya belum keluar secara resmi, tetapi melihat data awal yang telah dianalisis oleh para ilmuwan Inggris, saya cukup yakin bahwa ada peningkatan keseriusan infeksi yang sebenarnya, yang benar benar harus kita awasi," ujar Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Anthony Fauci, MD. Penelitian dan pengkajian terhadap jenis virus corona baru ini terus dilakukan. Asisten profesor kedokteran penyakit menular di Baylor College of Medicine, Houston, Prathit Kulkarni MD mengatakan, gejala yang ditunjukan hampir sama dengan gejala Covid 19 yang ada selama ini.

Seseorang harus tetap memperhatikan tanda tanda Covid 19 yang paling umum yakni: Demam. Menggigil.

Sesak napas. Kelelahan. Nyeri otot atau tubuh.

Sakit kepala. Kehilangan rasa atau penciuman. Sakit tenggorokan.

Hidung tersumbat atau meler. Mual atau muntah. Diare.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*